Pentingnya Sholat
Sholat termasuk salah satu dari 5 Rukun Islam, urutannya berada pada nomor kedua setelah kita mengucapkan 2 kalimat syahadat. Orang belum dikatakan Islam jika belum melaksanakan sholat 5 waktu yang telah ditentukan oleh Allah.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya sholat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa', 4:103)
Sebagaimana sabda Rasululloh SAW bahwa sholat juga merupakan tiang agama, jika kita melaksanakan sholat 5 waktu berarti kita menegakkan tiang agama jika kita meninggalkannya berarti kita telah merobohkan tiang agama.
(Rasulullah SAW bersabda: "Sholat adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama." (HR. Imam Baihaqi) )
Rasululloh SAW senantiasa mengingatkan pentingnya sholat di hadapan ALLOH SWT,
karena sholat adalah amalan yang pertama kali dihisab di akhirat. Jika (amalan) sholatnya bagus, insya ALLOH amalan lainnya juga bagus (diterima).
اَوَّلُ مَايُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلاَةُ فَاِنْ صَلُحَتْ صُلُحَ سَائِرُعَمَلِهِ وَاِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
Artinya :
Yang mula-mula dikoreksi amalan seorang hamba besok pada hari pembalasan, ialah sholatnya. Jika amal sholatnya baik, maka amal-amal lainnya akan ikut baik (diterima). Dan jika amal sholatnya rusak, maka amal-amal lainnya akan rusak pula (tidak diterima). HR Thabrani.
Sholat merupakan bentuk manisfestasi atau wujud penghabaan kita kepada Allah, alat komunikasi kita dengan Allah.
Firman Allah dalam AlQuran :
“Innani anallaahu ilaa ha illaa ana fa’budnii wa aqimissholaata lidzikri”
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. Thaha : 14)
FUNGSI SHALAT
memahami fungsi sebuah pekerjaan sangatlah penting. Tanpa itu pekerjaan hanya akan dirasakan sebagai beban dan jauh dari dampak memuaskan dan menyenangkan. Begitu juga shalat. Shalat yang dikerjakan tanpa memahami fungsinya –meskipun berkesinambungan atau dawam- hanya akan dipandang sebagai beban sehingga dirasakan berat.
Fungsi shalat tersebut adalah;
Pertama, shalat berfungsi sebagai fasilitas puncak untuk mengingat Allah. Hal ini dengan jelas Allah tegaskan dalam surat Toha ayat 14, “Sesungguhnya Aku adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu.” Menurut para ulama sufi dzikir untuk mengingat Allah adalah jalur tercepat menuju Allah (wushul). Maka shalat adalah kendaraan tercepat yang paling pas melaju di jalur tercepat tersebut. Karena fungsi ini pulalah nilai shalat seseorang dihadapan Allah juga tergantung sepenuhnya pada kualitas ingat kepada Allah yang berhasil dirangkai dalam shalat.
Mengingat Allah memang bisa dilakukan di luar shalat dan dengan dengan cara selain shalat. Tetapi ini kehendak dan titah Allah al-Madzkur, Yang Selalu Diingat tentang shalat. Maka bila ada orang shalat tanpa ingat kepada Allah, sungguh shalatnya tidak berfungsi dengan baik. Begitu juga orang yang mengklaim bisa mengingat Allah tanpa shalat, maka ia orang tertipu karena menyalahi perintah Allah Al-Madzkur yang ingin diingatnya.
Kedua, shalat berfungsi untuk mengantarkan seseorang pada solusi terbaik dari masalah-masalah yang dihadapinya. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 45, “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan cara bersabar dan melakukan shalat. Sesungguhnya shalat itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” Dalam tataran praktis, implementasi ayat ini telah dicontohkan Rasulullah saw. Para sahabat perawi hadits menuturkan, jika Rasulullah saw menghadapi masalah maka ia bersegera melakukan shalat.
Shalat adalah sarana curhat dan mengadu kepada Allah. Shalat adalah bagian dari menemukan solusi cerdas. Bagi bangsa yang sering dilanda masalah dan musibah ini pemahaman akan fungsi shalat ini mutlak dimiliki. Namun sayangnya yang terjadi di masyarakat justru sebalikanya.
Banyak orang menjadi malas bahkan berani meninggalkan shalat dengan dalih banyak masalah. Dalam hadits sahih riwayat Bukhari Muslim disebutkan betapa Allah akan menjawab setiap bacaan Fatihah dalam shalat, ayat demi ayat. Rasulullah saw juga mengabarkan posisi terdekat seorang hamba dengan Allah adalah saat ia tersungkur sujud dalam shalat. Dalam kedua posisi itu Allah menjanjikan semua permintaan pasti dipenuhi, semua keluhan pasti ditanggapi.
Ketiga, shalat berfungsi mengendalikan emosi pelakunya. Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 45, “Dan dirikanlah shalat. Karena sesungguhnya shalat mencegah perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (dalam shalat) lebih besar (kedudukannya). Dan Allah tahu apa yang kalian perbuat.
”Inilah dampak sosial terbesar shalat. Shalat akan mengendalikan pelakunya dari emosi-emosi liar, perbuatan-perbuatan tercela dan tidakan-tindakan yang merusak. Dalam sebuah keterangan disebutkan, shalat yang tidak bisa mengendalikan perilaku pelakunya, shalat itu tidak akan bisa diraih dan dirasakan bila selama shalat pelakunya gagal mengingat Allah. Gagal menanamkan rasa melihat atau dilihat Allah. Inilah pesan bahwa dzikir kepada Allah dalam shalat merupakan fungsi dan kekuatan terbesar shalat
Balasan bagi yang meninggalkan sholat..
Perhatikan QS. Maryam : 59
yang artinya : Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka sesudah mereka kelak akan menemui kesesatan
Perhatikan pula QS Mudatsir 42-43
yang artinya :
Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar(NERAKA)?
Mereka menjawab : “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat”
LIMA BELAS KUTUKAN ALLAH BAGI YANG TIDAK MENGERJAKAN SHALAT.
A. Enam (6) di dunia :
1. Allah akan mencabut berkah umurnya
2. Allah akan menghapus tanda sebagai orang yang baik di dunia dari wajahnya
3. Setiap amalan yang lain tidak diberikan pahala (diperhitungkan)oleh ALLAH
4. Doa’nya tidak dikabulkan oleh Allah
5. Akan dikutuk oleh semua makhluk
6. Tidak mendapat bagian do’a orang-orang yang shalih
B. Tiga (3) sewaktu akan mati
1. Akan mati dalam keadaan hina
2. Akan mati dalam keadaan sangat lapar
3. Akan mati dalam keadaan sangat haus
C. Tiga (3) sewaktu di kubur
1. Allah akan menyempitkan kuburnya sampai hancur tulang belulangnyan
2. Akan dirasakan sangat panas
3. Akan dicampurkan dengan binatang-binatang yang akan memakannya
D. Tiga (3) setelah kiamat
1. Akan dicampurkan dengan orang-orang yang akan menyeretnya ke dalam neraka jahanam
2. Allah akan memandang kepadanya dengan penuh kemarahan sewaktu dihisab amalnya, sehingga daging mukanya jatuh berguguran
3. Akan dihisab sangat teliti, kemudian dilemparkan ke dalam neraka
sumber : KITAB MUKHTASHARUT TADZKIRO, AL KUTUBI