WARNA

Ada dua orang anak selalu berkelahi. Dalam banyak hal, mereka tak pernah akur. Mereka selalu berselisih paham. Saat yang satu berpendapat A maka yang lain pasti punya pendapat yang berbeda. Mereka lakukan hal ini dimana saja. Di sekolah, di rumah, ataupun di tempat bermain. Tentu saja, hal itu sangat merepotkan guru mereka. Karena mengganggu orang lain.

Suatu pagi ibu guru memanggil kedua anak itu. Ia meminta mereka masuk ke dua ruangan berbeda. Ruangan itu hanya dipisahkan sebuah tembok, namun ibu guru masih dapat melihat apa yang dilakukan mereka berdua dari kejauhan.


Di ruangan itu terdapat meja dengan selembar kertas yang terhampar diatasnya. Ibu guru meminta mereka menyebutkan apa warna kertas itu. Ah, lagi-lagi mereka berselisih paham. Anak yang pertama bilang,”Kertas itu putih!” Dari ruangan sebelahnya terdengar teriakan, “Bukan, bukan putih, kertas itu berwarna hitam.” Putih! Hitam! Putih!!! Hitam!!! Terdengar suara saling bersahutan.
Suara mereka itu semakin riuh. Perdebatan kedua anak itu semakin sengit. “Hei, dasar buta warna, apa kamu tidak bisa melihat? Kertas itu putih, tahu? Anak kedua tak mau kalah. “Buta warna? Hei, apa kamu tidak bisa membedakan antara hitam dan putih? Jelas-jelas itu kertas hitam.”

Mendengar itu semua, ibu guru itu berkata, “Tenang, tenang, anak-anak. Sekarang coba, kalian kemari.” Ia mengajak kedua anak itu menghampirinya. “Nah, sekarang, coba kalian berpindah tempat dan katakan apa warna kertas yang ada di atas meja itu.”
Kedua anak itu menurut. Mereka berpindah ruangan. Anak yang pertama berkata ,”Hmm. Hii..hii..hitam, Bu.” Di ruangan lain terdengar suara yang serupa. Anak yang kedua berkata, “Putih Bu.
Keduanya benar. Ternyata, ibu guru menyiapkan dua kertas yang berbeda buat mereka. Ia agaknya ingin memberikan hikmah bahwa saat mereka berselisih paham bisa jadi sesungguhnya kedua anak itu benar. Tak ada yang salah dengan pendapat mereka. Hanya mungkin mereka melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda saja.

Teman, begitulah kita. Seringkali kita seperti dua anak kecil yang berselisih paham. Kita kerap berseteru, bermusuhan dan tak pernah akur dalam banyak hal, dalam banyak situasi. Sayangnya, kita kerap pula tak mau mengalah, tak mau memahami, tak mau mengerti, dan tak mau mendengarkan “suara” orang lain. Kita sering berpatokan pada diri sendiri dan menganggap semua pendapat kita adalah benar adanya.
Memang, ya memang, tak pernah ada kata keliru untuk berbeda pendapat. Tak ada yang salah dengan keragaman. Namun, agaknya kita harus lebih sering untuk bersatu dalam beberapa saat. Kita harus lebih sering untuk mau “mengintip” ruangan lain, sebelum kita mulai “menyebutkan warna.”

Kadang, kita terlalu tinggi hati untuk mengakui kebenaran orang lain. Kita enggan untuk menyetujui pendapat mereka. Bukan karena pendapat mereka yang salah, tetapi karena kita tak mau merasa dikalahkan. Kita sering terpesona dengan rasa picik dan tak suka jika ada orang yang lebih baik. Kita memilih untuk tetap berpatokan pada diri sendiri dan membenarkan semua langkah yang kita perbuat.

Saya yakin akan selalu ada kebenaran jika kita memandang dengan cara yang berbeda, persepsi yang berbeda, dan sudut pandang yang berbeda. Sebab, menurut saya, tak ada kebenaran yang hakiki, kecuali milik Ilahi Rabbi.
Teman, cobalah untuk memahami persepsi orang lain sebelum kita berselisih paham.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Hiaslah Hati Dengan Menangis

"Andai kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (HR. Bukhari dan Muslim)
Indahnya hidup dengan celupan iman. Saat itulah terasa bahwa dunia bukan segala-galanya. Ada yang jauh lebih besar dari yang ada di depan mata. Semuanya teramat kecil dibanding dengan balasan dan siksa Allah swt.

Menyadari bahwa dosa diri tak akan terpikul di pundak orang lain
Siapa pun kita, jangan pernah berpikir bahwa dosa-dosa yang telah dilakukan akan terpikul di pundak orang lain. Siapa pun. Pemimpinkah, tokoh yang punya banyak pengikutkah, orang kayakah. Semua kebaikan dan keburukan akan kembali ke pelakunya.

Maha Benar Allah dengan firman-Nya dalam surah Al-An'am ayat 164. "...Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan."

Lalu, pernahkah kita menghitung-hitung dosa yang telah kita lakukan. Seberapa banyak dan besar dosa-dosa itu. Jangan-jangan, hitungannya tak beda dengan jumlah nikmat Allah yang kita terima. Atau bahkan, jauh lebih banyak lagi.

Masihkah kita merasa aman dengan mutu diri seperti itu. Belumkah tersadar kalau tak seorang pun mampu menjamin bahwa esok kita belum berpisah dengan dunia. Belumkah tersadar kalau tak seorang pun bisa yakin bahwa esok ia masih bisa beramal. Belumkah tersadar kalau kelak masing-masing kita sibuk mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan.

Menyadari bahwa diri teramat hina di hadapan Yang Maha Agung
Di antara keindahan iman adalah anugerah pemahaman bahwa kita begitu hina di hadapan Allah swt. Saat itulah, seorang hamba menemukan jati diri yang sebenarnya. Ia datang ke dunia ini tanpa membawa apa-apa. Dan akan kembali dengan selembar kain putih. Itu pun karena jasa baik orang lain.

Apa yang kita dapatkan pun tak lebih dari anugerah Allah yang tersalur lewat lingkungan. Kita pandai karena orang tua menyekolah kita. Seperi itulah sunnatullah yang menjadi kelaziman bagi setiap orang tua. Kekayaan yang kita peroleh bisa berasal dari warisan orang tua atau karena berkah lingkungan yang lagi-lagi Allah titipkan buat kita. Kita begitu faqir di hadapan Allah swt.

Seperti itulah Allah nyatakan dalam surah Faathir ayat 15 sampai 17, "Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah."

Menyadari bahwa surga tak akan termasuki hanya dengan amal yang sedikit
Mungkin, pernah terangan-angan dalam benak kita bahwa sudah menjadi kemestian kalau Allah swt. akan memasukkan kita kedalam surga. Pikiran itu mengalir lantaran merasa diri telah begitu banyak beramal. Siang malam, tak henti-hentinya kita menunaikan ibadah. "Pasti, pasti saya akan masuk surga," begitulah keyakinan diri itu muncul karena melihat amal diri sudah lebih dari cukup.

Namun, ketika perbandingan nilai dilayangkan jauh ke generasi sahabat Rasul, kita akan melihat pemandangan lain. Bahwa, para generasi sekaliber sahabat pun tidak pernah aman kalau mereka pasti masuk surga. Dan seperti itulah dasar pijakan mereka ketika ada order-order baru yang diperintahkan Rasulullah.

Begitulah ketika turun perintah hijrah. Mereka menatap segala bayang-bayang suram soal sanak keluarga yang ditinggal, harta yang pasti akan disita, dengan satu harapan: Allah pasti akan memberikan balasan yang terbaik. Dan itu adalah pilihan yang tak boleh disia-siakan. Begitu pun ketika secara tidak disengaja, Allah mempertemukan mereka dengan pasukan yang tiga kali lebih banyak dalam daerah yang bernama Badar. Dan taruhan saat itu bukan hal sepele: nyawa. Lagi-lagi, semua itu mereka tempuh demi menyongsong investasi besar, meraih surga.

Begitulah Allah menggambarkan mereka dalam surah Albaqarah ayat 214. "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."

Menyadari bahwa azab Allah teramat pedih
Apa yang bisa kita bayangkan ketika suatu ketika semua manusia berkumpul dalam tempat luas yang tak seorang pun punya hak istimewa kecuali dengan izin Allah. Jangankan hak istimewa, pakaian pun tak ada. Yang jelas dalam benak manusia saat itu cuma pada dua pilihan: surga atau neraka. Di dua tempat itulah pilihan akhir nasib seorang anak manusia.

"Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." (QS. 80: 34-37)

Mulailah bayang-bayang pedihnya siksa neraka tergambar jelas. Kematian di dunia cuma sekali. Sementara, di neraka orang tidak pernah mati. Selamanya merasakan pedihnya siksa. Terus, dan selamanya.

Seperti apa siksa neraka, Rasulullah saw. pernah menggambarkan sebuah contoh siksa yang paling ringan. "Sesungguhnya seringan-ringan siksa penghuni neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada itu, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan bagi penghuni neraka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Belum saatnyakah kita menangis di hadapan Allah. Atau jangan-jangan, hati kita sudah teramat keras untuk tersentuh dengan kekuasaan Allah yang teramat jelas di hadapan kita. Imam Ghazali pernah memberi nasihat, jika seorang hamba Allah tidak lagi mudah menangis karena takut dengan kekuasaan Allah, justru menangislah karena ketidakmampuan itu.
By:Insan Kamil
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

HIKMAH GERAKAN SHOLAT

Shalat adalah amalan yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sesudah iman kepada Allah. Untuk amalan-amalan hati, amalan yang paling afdhal adalah iman kepada Allah, untuk amalan anggota tubuh tidak ada yang paling afdhal kecuali shalat. Seorang Nasrani Jerman masuk Islam hanya karena mengikuti seorang muslim yang sedang Shalat dalam posisi sujud. Jika qur'an merupakan santapan ruhani (bacaan Shalat) maka shalat merupakan santapan fisik, dan kedua hal tersebut membuat pikiran kita tenang. Berikut beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari gerakan Shalat yang biasa kita lakukan, antara lain:

1. Takbir (Mengangkat Tangan)
Memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk diisi ke mata, telinga, dan mulut.

2. Sedekap (Pengisian Pembuluh Darah di Organ-organ Kepala)
Menjepit pembuluh darah balik pada lengan kiri sehingga pembuluh darah ditangan kanan akan mengembang. Pada saat mengangkat tangan ingin rukuk semprotan pembuluh darah berkecepatan tinggi di tangan kanan akan mengisi pembuluh darah yang ada di bagian kepala.

3. Rukuk (Pelenturan Memori Otak dan Ginjal)
Kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang, merupakan saraf sentral beserta sistem aliran darahnya. rukuk yang sempurna akan menarik urat pinggang sehingga dapat mencegah sakit pinggang dan sakit ginjal. Tuas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha, betis belakang, terpelihara oleh gerakan rukuk dan tulang leher, serta saluran saraf memori juga terdapat kelenturan.

4. I'tidal (Mencegah Sakit Kepala dan Pinggang)
Posisi I'tidal bangun dari ruku membuat aliran darah turun langsung dari kepala, menyebabkan bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Sehingga dapat mencegah saraf keseimbangan tubuh kita sangat berguna untuk menghilangkan sakit kepala dan pingsan dengan tiba-tiba.

5. Sujud (Pencegah Koroner dan Stroke)
Pada saat sujud pembuluh darah nadi balik, dikunci dipangkal paha, sehingga tekanan darah akan lebih banyak dialirkan kembali ke jantung dan dipompa ke kepala. Posisi sujud adalah cara yang maksimal untuk mengalirkan darah dan oksigen ke otak dan anggota tubuh di kepala. Posisi sujud adalah teknik terbaik untuk membongkar sumbatan pembuluh darah jantung sehingga mencegah koroner. Juga membuat pembuluh darah halus di otak mendapat tekanan lebih, sehingga bisa mencegah stroke.

6. Duduk Dua Sujud (Duduk perkasa)
Tekukan kaki dan jari kaki dapat menyeimbangkan sistem elektrik dan saraf keseimbangan tubuh kita. Posisi duduk dua sujud memperbaiki dan menjaga kelenturan saraf keperkasaan yang banyak terdapat pada bagian paha dalam, cekungan lutut sampai ibu jari kaki. Akibat lenturnya saraf keperkasaan ini akan mencegah penyakit diabetes, prostate dan hernia.

7. Duduk Tahiyyat Awal (Duduk Pembakaran)
Posisi duduk ini jika agak lama sehingga lipatan paha dan betis bertemu, akan mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki tertekan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki menyebabkan pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini akan menjaga agar kaki optimal menopang tubuh kita.

8. Duduk Tasyahhud Akhir (Keseimbangan Saraf dan Penyembuhan Wasir)
Posisi duduk ini lebih baik dari bersila. Dalam ilmu yoga jika pergelangan kaki akan dipegang, lalu tekan diarea cekungan akan berguna untuk membongkar pengapuran dikaki kiri. Duduk ini membuat saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik.

9. Salam (Terapi Penyakit Kepala)
Gerakan salam jika dilakukan secara maksimal, bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Berkat kontraksi otot-otot di kepala dihasilkan energi panas dan zat-zat yang diperlukan untuk rehabilitasi jaringan yang rusak. Salam kanan dan kiri secara maksimal, mencegah penyakit kepala dan tengkuk kaku.

Catatan: Lakukan Shalat dengan Tuma’ninah (dengan ketenangan hati, tidak tergesa-gesa)

Tahukah Anda:
Shalat itu seperti pelukis dalam lukisan, ketika kita berdiri kita sedang melukis huruf Alif. Ketika kita rukuk kita sedang melukis huruf Lam dan ketika kita sujud kita sedang melukis huruf Ha, jadi waktu shalat kita sedang merangkai nama Allah. Subhanallah.. Mari kita selalu mengingat-Nya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Jangan Bosan untuk Berdo'a

Sahabat, dalam kehidupan ini adakalanya kita seperti disuruh berlari, ada kalanya kita seperti digencet permasalahan kehidupan. Tapi sadarlah bahwa lakon-lakon itu merupakan cara Tuhan untuk membuat kita kuat. Hingga cita-cita kita tercapai. Memang pada saat itu tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara untuk mengubah kita supaya menjadi indah dan memancarkan kemuliaan.

Sahabat, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena akhir dari apa yang sedang anda hadapi adalah kenyataan bahwa anda lebih baik, dan makin cantik dalam kehidupan ini.

teruslah berdoa dan berusaha, Allah Sang Maha segala, raihlah cintaNYA.. Syukuri kehidupan kita.. Hanya Allah yang tahu bagaimana Dia harus menolong dan berbuat, kapan dan bagaimana caranya. Tetap husnuzhzhon dan istiqomah… jangan pernah bosan berharap dan memohon pertolongan-Nya.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pentingnya Sholat

Pentingnya Sholat
Sholat termasuk salah satu dari 5 Rukun Islam, urutannya berada pada nomor kedua setelah kita mengucapkan 2 kalimat syahadat. Orang belum dikatakan Islam jika belum melaksanakan sholat 5 waktu yang telah ditentukan oleh Allah.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya sholat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa', 4:103)
Sebagaimana sabda Rasululloh SAW bahwa sholat juga merupakan tiang agama, jika kita melaksanakan sholat 5 waktu berarti kita menegakkan tiang agama jika kita meninggalkannya berarti kita telah merobohkan tiang agama.
(Rasulullah SAW bersabda: "Sholat adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama." (HR. Imam Baihaqi) )
Rasululloh SAW senantiasa mengingatkan pentingnya sholat di hadapan ALLOH SWT,
karena sholat adalah amalan yang pertama kali dihisab di akhirat. Jika (amalan) sholatnya bagus, insya ALLOH amalan lainnya juga bagus (diterima).
اَوَّلُ مَايُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلاَةُ فَاِنْ صَلُحَتْ صُلُحَ سَائِرُعَمَلِهِ وَاِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
Artinya :
Yang mula-mula dikoreksi amalan seorang hamba besok pada hari pembalasan, ialah sholatnya. Jika amal sholatnya baik, maka amal-amal lainnya akan ikut baik (diterima). Dan jika amal sholatnya rusak, maka amal-amal lainnya akan rusak pula (tidak diterima). HR Thabrani.

Sholat merupakan bentuk manisfestasi atau wujud penghabaan kita kepada Allah, alat komunikasi kita dengan Allah.
Firman Allah dalam AlQuran :
“Innani anallaahu ilaa ha illaa ana fa’budnii wa aqimissholaata lidzikri”
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. Thaha : 14)

FUNGSI SHALAT

memahami fungsi sebuah pekerjaan sangatlah penting. Tanpa itu pekerjaan hanya akan dirasakan sebagai beban dan jauh dari dampak memuaskan dan menyenangkan. Begitu juga shalat. Shalat yang dikerjakan tanpa memahami fungsinya –meskipun berkesinambungan atau dawam- hanya akan dipandang sebagai beban sehingga dirasakan berat.
Fungsi shalat tersebut adalah;

Pertama, shalat berfungsi sebagai fasilitas puncak untuk mengingat Allah. Hal ini dengan jelas Allah tegaskan dalam surat Toha ayat 14, “Sesungguhnya Aku adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu.” Menurut para ulama sufi dzikir untuk mengingat Allah adalah jalur tercepat menuju Allah (wushul). Maka shalat adalah kendaraan tercepat yang paling pas melaju di jalur tercepat tersebut. Karena fungsi ini pulalah nilai shalat seseorang dihadapan Allah juga tergantung sepenuhnya pada kualitas ingat kepada Allah yang berhasil dirangkai dalam shalat.

Mengingat Allah memang bisa dilakukan di luar shalat dan dengan dengan cara selain shalat. Tetapi ini kehendak dan titah Allah al-Madzkur, Yang Selalu Diingat tentang shalat. Maka bila ada orang shalat tanpa ingat kepada Allah, sungguh shalatnya tidak berfungsi dengan baik. Begitu juga orang yang mengklaim bisa mengingat Allah tanpa shalat, maka ia orang tertipu karena menyalahi perintah Allah Al-Madzkur yang ingin diingatnya.

Kedua, shalat berfungsi untuk mengantarkan seseorang pada solusi terbaik dari masalah-masalah yang dihadapinya. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 45, “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan cara bersabar dan melakukan shalat. Sesungguhnya shalat itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” Dalam tataran praktis, implementasi ayat ini telah dicontohkan Rasulullah saw. Para sahabat perawi hadits menuturkan, jika Rasulullah saw menghadapi masalah maka ia bersegera melakukan shalat.

Shalat adalah sarana curhat dan mengadu kepada Allah. Shalat adalah bagian dari menemukan solusi cerdas. Bagi bangsa yang sering dilanda masalah dan musibah ini pemahaman akan fungsi shalat ini mutlak dimiliki. Namun sayangnya yang terjadi di masyarakat justru sebalikanya.

Banyak orang menjadi malas bahkan berani meninggalkan shalat dengan dalih banyak masalah. Dalam hadits sahih riwayat Bukhari Muslim disebutkan betapa Allah akan menjawab setiap bacaan Fatihah dalam shalat, ayat demi ayat. Rasulullah saw juga mengabarkan posisi terdekat seorang hamba dengan Allah adalah saat ia tersungkur sujud dalam shalat. Dalam kedua posisi itu Allah menjanjikan semua permintaan pasti dipenuhi, semua keluhan pasti ditanggapi.

Ketiga, shalat berfungsi mengendalikan emosi pelakunya. Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 45, “Dan dirikanlah shalat. Karena sesungguhnya shalat mencegah perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (dalam shalat) lebih besar (kedudukannya). Dan Allah tahu apa yang kalian perbuat.

”Inilah dampak sosial terbesar shalat. Shalat akan mengendalikan pelakunya dari emosi-emosi liar, perbuatan-perbuatan tercela dan tidakan-tindakan yang merusak. Dalam sebuah keterangan disebutkan, shalat yang tidak bisa mengendalikan perilaku pelakunya, shalat itu tidak akan bisa diraih dan dirasakan bila selama shalat pelakunya gagal mengingat Allah. Gagal menanamkan rasa melihat atau dilihat Allah. Inilah pesan bahwa dzikir kepada Allah dalam shalat merupakan fungsi dan kekuatan terbesar shalat
Balasan bagi yang meninggalkan sholat..
Perhatikan QS. Maryam : 59
yang artinya : Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka sesudah mereka kelak akan menemui kesesatan
Perhatikan pula QS Mudatsir 42-43
yang artinya :
Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar(NERAKA)?
Mereka menjawab : “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat”
LIMA BELAS KUTUKAN ALLAH BAGI YANG TIDAK MENGERJAKAN SHALAT.
A. Enam (6) di dunia :
1. Allah akan mencabut berkah umurnya
2. Allah akan menghapus tanda sebagai orang yang baik di dunia dari wajahnya
3. Setiap amalan yang lain tidak diberikan pahala (diperhitungkan)oleh ALLAH
4. Doa’nya tidak dikabulkan oleh Allah
5. Akan dikutuk oleh semua makhluk
6. Tidak mendapat bagian do’a orang-orang yang shalih
B. Tiga (3) sewaktu akan mati
1. Akan mati dalam keadaan hina
2. Akan mati dalam keadaan sangat lapar
3. Akan mati dalam keadaan sangat haus
C. Tiga (3) sewaktu di kubur
1. Allah akan menyempitkan kuburnya sampai hancur tulang belulangnyan
2. Akan dirasakan sangat panas
3. Akan dicampurkan dengan binatang-binatang yang akan memakannya
D. Tiga (3) setelah kiamat
1. Akan dicampurkan dengan orang-orang yang akan menyeretnya ke dalam neraka jahanam
2. Allah akan memandang kepadanya dengan penuh kemarahan sewaktu dihisab amalnya, sehingga daging mukanya jatuh berguguran
3. Akan dihisab sangat teliti, kemudian dilemparkan ke dalam neraka
sumber : KITAB MUKHTASHARUT TADZKIRO, AL KUTUBI
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

KEAJAIBAN SHALAT HAJAT

Membuat Keinginan Menjadi Kenyataan
“Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu Adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu। Kemudian shalat dua rakaat (shalat Hajat)....”
(HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

“Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman। Di tengah perjalanan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat).... Maka, keledai itu bangun seketika (hidup kembali), lalu mengibaskan kedua telinganya।”
(HR Baihaqi)“Ada seorang yang buta matanya menemui Nabi saw, lalu ia mengatakan, “Sesungguhnya saya mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada Allah (untuk) kesembuhanku.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah, lalu berwudhu, kemudian shalatlah dua rakaat (shalat hajat). Setelah itu, berdoalah....” Dalam waktu yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak pernah buta matanya.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Jika kamu memiliki kebutuhan (hajat), maka lakukanlah seperti itu (shalat hajat).”
(HR Tirmidzi)Setiap manusia memiliki kebutuhan dan keinginan, bahkan bisa dikatakan keinginan tersebut selalu ada dan tidak terbatas. Dari mulai keinginan yang dibutuhkan menyangkut dirinya sampai kepada keinginan yang dibutuhkan menyangkut sebuah negara. Bagi yang beriman, segala kebutuhan, cita-cita, harapan, dan keinginan tersebut, tidak serta merta selalu ditempuh melalui jalan usaha secara praktis belaka. Akan tetapi, ia akan terlebih dahulu mengadukannya kepada Allah SWT, sebab Dia adalah Dzat Yang Mahakaya, yang memiliki langit, bumi, dan seluruh alam semesta, Dzat Yang tidak bakhil dalam memberi kepada yang memohon dan meminta kepada-Nya.Oleh karena itu, Rasulullah saw setiap kali menghadapi kesulitan beliau selalu mengadukannya kepada Allah SWT melalui shalat. Mengadu dan memohon kepada Tuhan yang tidak pernah sekali pun berada dalam lemah dan miskin. Kenapa? Karena shalat adalah jalan keluar bagi mereka yang memiliki kesulitan dan kebutuhan, juga sebagai media dimana seorang hamba mengadukan segala persoalan hidup yang dihadapinya. Di dalam Al-Qur`an, Allah SWT berfirman,“Dan mintalah pertolongan kepada Tuhanmu dengan melaksanakan shalat dan dengan sikap sabar.” (QS Al-Baqarah [2]: 45)Shalat hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau permasalahan. Dan tentunya, ini lebih spesifik dibandingkan dengan shalat-shalat lain dan memiliki suatu keistimewaan sendiri dari Allah dan Rasulullah saw.Selain itu, shalat hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.Shalat hajat merupakan salah satu jenis shalat yang disyariatkan di dalam Islam. Dasar hukum shalat hajat terdapat di dalam hadits Rasulullah saw. Para sahabat, ulama salaf, dan para shalihin biasa melakukan shalat hajat, terutama ketika mereka memiliki suatu kebutuhan, baik dalam situasi mendesak maupun dalam situasi biasa. Dari beberapa keterangan yang terdapat di kitab-kitab, baik ulama salaf maupun khalaf (kontemporer), shalat ini telah banyak membuktikan keampuhan atau terkabulnya seluruh permohonan dari kebutuhan yang mereka pinta kepada Allah, sebagaimana yang terdapat pada buku ini.Shalat hajat juga merupakan bagian dari keringanan dan rahmat dari Allah SWT bagi hamba-Nya. Pada praktiknya shalat hajat ini sangat mudah dan bisa dilakukan pada siang hari atau malam, tidak seperti pada shalat-shalat lainnya secara umum. Misalnya, shalat dhuha hanya bisa dilakukan pada saat matahari terbit sampai datangnya waktu zuhur, atau shalat tahajud yang hanya bisa dilakukan pada malam hari.Sebagai pembuktian atas kebenaran sabda Rasulullah terhadap shalat hajat, tidak terhitung banyaknya orang yang telah mendapatkan keajaiban dan terkabulnya permintaan atau hajat mereka. Bahkan, ada yang mendapatkan keajaiban dengan diturunkan malaikat kepadanya untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, sebagaimana yang terdapat di dalam bab “Bukti Dan Kisah Nyata Orang-Orang Mendapatkan Keajaiban Shalat Hajat”Untuk menambah kesempurnaan, buku ini juga dilengkapi tata cara shalat hajat dan doa-doa mustajab.Bacalah buku ini, amalkan, sebab semua orang memiliki kebutuhan. Setelah itu, kita akan merasakannya sendiri manfaatnya.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Tips Belajar Efektif

Hi guys! Apakah Anda lelah lama waktu belajar? Apakah Anda bosan melihat buku Anda, menghafal kata-kata? Apakah Anda ingin tahu bagaimana belajar efektif? Artikel ini adalah apa yang Anda cari!Jika Anda mengalami kesulitan belajar, Anda tidak sendirian! Belajar untuk ujian menjadi masalah bagi sebagian besar siswa. Siswa sering mengatakan bahwa mereka tidak memiliki cukup waktu untuk belajar. Mempelajari waktu bervariasi dari satu siswa yang lain, beberapa dapat belajar di satu jam untuk ujian, tetapi beberapa orang mengatakan bahwa satu hari tidak cukup. Ini bisa menjadi masalah serius, ketika para siswa yang membutuhkan waktu yang lama untuk belajar gagal ujian, dan ini kadang terjadi, mungkin memberi mereka shock. shock dapat memberikan mereka stres, ini menyebabkan depresi, dan tujuan akhir adalah penyesalan seumur hidup.
5 tips untuk belajar secara efektif:

   
1. Mengatur waktu Anda!

      
Manajemen waktu selalu merupakan titik penting, tidak hanya dalam belajar, tapi setiap aspek kehidupan kita. Bila Anda harus kemampuan untuk mengatur waktu, Anda akan dapat melakukan hal-hal pada waktu yang tepat dan dengan cara yang efektif. Ketika tiba waktu Anda untuk beristirahat, istirahat! Ketika tiba waktu Anda untuk belajar, belajar! Jangan beristirahat ketika Anda sedang belajar dan tidak belajar ketika Anda mengambil istirahat! Kita perlu istirahat untuk tetap fit saat kita belajar. Ketika Anda sedang mempelajari, berkonsentrasi pada studi Anda.

      
Ketika saya memiliki ujian keesokan harinya, saya biasanya menghabiskan malam saya dengan bermain game, menonton TV, membaca buku komik, surfing web, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Sebagian besar, aku mulai belajar di setengah 7 lalu dan selesai sebelum 10:00. Rata-rata saya tandai: 80 dari 100. Saya melakukan apa pun yang saya inginkan sebelum saya belajar.

   
2. Konsentrasi
      
Konsentrasi adalah titik penting dalam belajar. Bila Anda tidak memiliki konsentrasi, Anda tidak akan dapat belajar dengan cepat. Berkonsentrasi membantu Anda untuk mengingat hal-hal yang lebih cepat. Oleh karena itu, mempercepat belajar Anda.

      
Ada banyak cara untuk mengembangkan konsentrasi, itu bervariasi dari satu ke mahasiswa lain. Beberapa siswa mengatakan bahwa mendengarkan musik membantu mereka untuk berkonsentrasi, beberapa orang mengatakan bahwa belajar di tempat yang benar-benar tenang membantu untuk berkonsentrasi, saya pribadi ingin belajar sementara aku mendengarkan musik. Ketika saya bosan, aku menyanyi (meskipun suara saya tidak baik).

   
3. Percaya pada diri sendiri!

      
Percaya pada diri sendiri adalah satu hal penting. Ini adalah masalah yang lewat dan gagal. Percaya diri menghalangi Anda panik. Terkadang, sebelum kita mulai, kita merasa bahwa ada terlalu banyak menghafal, itu menyebabkan kita panik. Dengan percaya di dalam diri kita, kita mencegah panik dan membantu kami untuk tetap tenang. Dengan demikian, mempercepat waktu kita belajar.

   
4. Beristirahat sedikit!
      
Ini juga penting, untuk beristirahat sedikit mencegah kita dari kebosanan-dering lonceng. Ini sangat ideal untuk mengambil 5 menit istirahat setiap setengah jam. Gunakan waktu istirahat Anda untuk minum, meregangkan tubuh Anda, dan Anda bahkan dapat berteriak untuk melepaskan stres.

      
Bagaimana jika Anda sudah menelepon kebosanan Anda-lonceng?
      
Akan lebih baik untuk belajar bila Anda tidak bosan, karena kebosanan bisa memperlambat Anda. Berhenti belajar untuk sementara waktu, memiliki istirahat yang lebih panjang, 15 menit maksimum, kemudian belajar lagi. Jangan pernah berhenti terlalu lama, berhenti lama tidak akan membantu anda belajar lebih cepat, itu bahkan buang waktu. Ketika Anda berhenti terlalu lama, Anda menjadi terlalu malas untuk belajar lagi.

   
5. Smile!
      
Senyum kecil pasti akan membantu Anda. Sedikit tersenyum, namun efek besar. Senyum memberikan semangat untuk belajar. Bahkan jika itu senyum palsu, mereka dapat memberikan semangat beberapa. Senyum adalah tanda-tanda positif cara berpikir, dan berpikir positif memberi Anda semangat untuk belajar. Senyum juga dapat mengurangi waktu kebosanan alarm Anda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

RENUNGKANLAH

=>> Benar kata dunia cinta tak seharusnya memiliki.

=>> benar kata hati memilih bukan berarti pasti.

=>> Benar kata isyarat tersenyum bukan berarti bahagia.

=>>Benar kata keadaan ditemani belum tentu tenang.

=>> benar kata jawaban yang terjadi belum tentu sama dengan yang ada di hati.

=>> Benar kata jalan hidup indah gak selalu kita miliki. 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS